Lü Bu : The Conqueror
Lu Bu adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Tiongkok, terutama dikenal sebagai seorang jenderal legendaris yang memiliki reputasi sebagai prajurit hebat namun juga terkenal karena sifatnya yang tidak bisa dipercaya dan cenderung mengkhianati sekutunya. Nama Lu Bu selalu terasosiasi dengan kekuatan luar biasa, keterampilan tempur yang luar biasa, serta kisah tragis yang penuh pengkhianatan dan perubahan aliansi. Kisah hidupnya tercatat dalam berbagai catatan sejarah Tiongkok kuno, termasuk "Buku Sejarah Tiga Kerajaan" (Sanguozhi) yang mencatat perjalanan hidupnya dalam sejarah Dinasti Han dan Tiga Kerajaan.
Lu Bu lahir pada tahun sekitar 160 M, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Provinsi Shandong, dalam keluarga yang mungkin memiliki status militer yang rendah. Ia mulai dikenal di dunia militer sejak usia muda, dan pada awalnya bersekutu dengan Dong Zhuo, seorang pejabat tinggi yang berkuasa di akhir Dinasti Han. Pada masa itu, Dinasti Han tengah berada dalam kekacauan besar, dengan korupsi yang merajalela di pemerintahan pusat, yang menyebabkan ketegangan di antara para pejabat dan panglima militer. Dong Zhuo, dengan kekuasaan militernya yang besar, menguasai ibu kota Luoyang pada tahun 189 M, dengan cara yang sangat keras dan otoriter.
Pada masa ini, Lu Bu bergabung dengan Dong Zhuo sebagai pengikutnya yang setia. Lu Bu tidak hanya seorang prajurit biasa, tetapi dikenal karena keterampilannya dalam bertarung, terutama dengan tombak, yang memberinya reputasi sebagai pejuang yang sangat tangguh. Berkat kemampuannya yang luar biasa, Lu Bu menjadi salah satu orang yang dipercaya oleh Dong Zhuo untuk melakukan banyak tugas penting. Namun, meskipun ia memiliki kedudukan tinggi di dalam pemerintahan Dong Zhuo, Lu Bu mulai merasa tidak puas dengan kekuasaannya, terutama dengan sifat kejam dan otoriter Dong Zhuo yang sering menindas banyak orang di sekitarnya.
Salah satu kisah terkenal mengenai Lu Bu adalah bagaimana ia akhirnya mengkhianati Dong Zhuo. Pada tahun 192 M, sekelompok pejabat dan jenderal yang tidak puas dengan pemerintahan Dong Zhuo—termasuk Wang Yun, seorang pejabat tinggi—merencanakan untuk menggulingkan Dong Zhuo. Mereka mendekati Lu Bu, yang merasa tersinggung dengan perilaku Dong Zhuo, dan menawarkan dukungan kepadanya jika ia bersedia mengkhianati sang tuan. Pada akhirnya, Lu Bu memutuskan untuk membunuh Dong Zhuo dalam sebuah serangan mendadak, yang kemudian mengakhiri kekuasaan sang diktator itu. Namun, meskipun ia berhasil membunuh Dong Zhuo, pengkhianatan ini menjadi awal dari banyak pengkhianatan dalam hidupnya.
Setelah pembunuhan Dong Zhuo, Lu Bu sempat berkuasa selama waktu singkat dan mengendalikan wilayah tertentu, namun ia tidak pernah memiliki dukungan kuat dari rakyat atau pejabat lainnya. Ia melanjutkan perjalanan hidupnya dengan beraliansi dengan berbagai pemimpin, namun tidak lama kemudian sering mengkhianati mereka demi ambisi pribadinya. Aliansi pertama yang dilakukannya adalah dengan Yuan Shu, seorang panglima perang yang memiliki ambisi besar untuk menjadi penguasa. Lu Bu juga bersekutu dengan Cao Cao, salah satu tokoh penting yang akan menjadi pendiri Dinasti Wei. Namun, sama seperti sebelumnya, Lu Bu mengkhianati Cao Cao setelah beberapa waktu dan beralih ke pihak lain.
Karena reputasinya yang buruk dan pengkhianatannya yang berulang kali, banyak dari sekutunya yang akhirnya mulai meragukan kesetiaannya. Pada 199 M, Lu Bu terlibat dalam konflik dengan Yuan Shu dan berakhir di bawah kekuasaan Xuande, yang kemudian mengalahkan Lu Bu dalam pertempuran besar. Setelah mengalami kekalahan besar ini, Lu Bu akhirnya ditangkap oleh Cao Cao, musuh bebuyutannya.
Sebagai seorang tahanan, Lu Bu diperlakukan dengan sangat keras. Namun, karena ia begitu dihormati sebagai pejuang tangguh, banyak orang yang merasa kasihan padanya. Namun, pengkhianatannya yang sangat besar menyebabkan keputusan tak terhindarkan. Pada tahun 199 M, Lu Bu akhirnya dijatuhi hukuman mati oleh Cao Cao setelah diadili dan dianggap sebagai ancaman yang terlalu besar bagi stabilitas wilayah.
Lu Bu dieksekusi dengan cara yang sangat brutal—dia digantung dan dibunuh, mengakhiri perjalanan hidupnya yang penuh dengan kekerasan, pengkhianatan, dan konflik. Meskipun begitu, meskipun Lu Bu memiliki banyak pengkhianatan dalam hidupnya, keterampilannya dalam bertempur dan keberaniannya dalam menghadapi musuh tetap diakui sebagai bagian dari sejarah militer Tiongkok.
Kisah hidup Lu Bu sering dipandang sebagai contoh tragis dari seorang pria yang dilanda oleh ambisi pribadi yang besar namun gagal dalam menjaga kesetiaan dan kehormatan. Dalam sejarah Tiongkok, ia terkenal sebagai salah satu tokoh yang sangat kuat di medan perang, namun juga dianggap sebagai simbol dari ketidakstabilan dan pengkhianatan yang merusak karir dan hidupnya. Dalam karya-karya sastra populer dan legenda, Lu Bu sering digambarkan sebagai simbol kekuatan yang tak tertandingi, namun dengan sisi gelap dalam karakter dan ambisinya yang sering mengarah pada kehancuran pribadi.

Tidak ada komentar