The Great Depression

 


   The Great Depression adalah krisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 1929 dan berlangsung hingga akhir 1930-an. Ini adalah salah satu bencana ekonomi terbesar dalam sejarah, yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat, kebijakan pemerintah, dan sistem keuangan di seluruh dunia.

   Salah satu pemicunya adalah jatuhnya pasar saham di Amerika Serikat pada 24 Oktober 1929, yang dikenal sebagai Black Thursday. Banyak investor yang selama ini berspekulasi besar di pasar saham tiba-tiba panik dan menjual saham mereka secara massal. Kepanikan ini menyebabkan penurunan drastis harga saham, yang kemudian diperparah oleh Black Monday dan Black Tuesday pada minggu berikutnya. Dalam waktu singkat, miliaran dolar lenyap, membuat banyak orang bangkrut.

   Dampaknya menyebar ke seluruh perekonomian. Bank-bank mulai gagal karena mereka tidak memiliki cukup uang tunai untuk menutupi penarikan besar-besaran. Banyak bisnis gulung tikar, menyebabkan lonjakan pengangguran yang sangat tinggi. Orang-orang kehilangan tabungan mereka, daya beli menurun, dan permintaan terhadap barang serta jasa anjlok. Fenomena ini memperburuk situasi karena lebih banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan, menciptakan lingkaran setan dalam ekonomi.

   Krisis ini juga diperparah oleh kebijakan ekonomi yang tidak efektif. Pemerintah Amerika Serikat saat itu, di bawah Presiden Herbert Hoover, awalnya enggan untuk campur tangan secara langsung. Mereka percaya bahwa pasar akan memperbaiki dirinya sendiri. Namun, kebijakan proteksionisme seperti Smoot-Hawley Tariff Act (1930), yang menaikkan tarif impor, justru memperburuk keadaan dengan menekan perdagangan internasional.

   The Great Depression tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tetapi juga menyebar ke Eropa dan negara-negara lain yang memiliki hubungan ekonomi dengan AS. Banyak negara mengalami kontraksi ekonomi, kelangkaan lapangan kerja, serta kemiskinan yang meluas. Beberapa negara merespons dengan kebijakan intervensi pemerintah yang lebih besar, sementara yang lain menghadapi gejolak politik akibat ketidakpuasan rakyat.

   Pada tahun 1933, Presiden Franklin D. Roosevelt mengambil langkah drastis dengan meluncurkan program New Deal, yang bertujuan untuk memulihkan ekonomi melalui proyek-proyek pekerjaan umum, reformasi perbankan, dan regulasi ekonomi yang lebih ketat. Meskipun beberapa kebijakan ini membantu mengurangi dampak krisis, ekonomi dunia baru benar-benar pulih setelah Perang Dunia II dimulai pada akhir 1939, yang mendorong produksi industri dan menciptakan lapangan kerja baru dalam skala besar.

   The Great Depression meninggalkan warisan yang mendalam dalam kebijakan ekonomi global. Banyak negara mulai menerapkan sistem pengawasan keuangan yang lebih ketat, serta mengakui pentingnya intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi. Tragedi ini juga menjadi pelajaran berharga tentang bahaya spekulasi berlebihan dan perlunya kebijakan yang lebih fleksibel dalam menghadapi krisis keuangan.


The Great Depression The Great Depression Reviewed by Mirzparadewa on Februari 27, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar